Fun Outbound Mampu Membantu Perkembangan Emosi
a. Pengertian Outbound
Out bound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil dalam Muchlisin (2009:12) menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi.
Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.
Outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan dalam Muchlisin (2009:5) menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir).
b. Manfaat dan Tujuan Outbound
Metode outbound telah banyak digunakan oleh banyak kalangan, instansi, sekolah, bahkan perusahaan-perusahaan besar. Ini karena metode ini memang dirasa banyak manfaatnya oleh semua kalangan. Bahkan apabila melihat sejarah, karena dirasa banyak manfaat dari metode outbound ini sejak tahun 1821 telah didirikan Round Hill School yaitu sekolah dengan metode pelatihan alam terbuka.
Outbound dapat mengembangkan kepribadian anak secara emosional, keterampilan akademik, prestasi fisik, kreatif dan keterampilan dalam hidup Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (1999:59) dalam ”Quantum Learning”.
Kecemasan merupakan perasaan yang pasti dimiliki oleh setiap manusia. Sebagian besar orang tentunya pernah memiliki pengalaman tentang cemas dan takut dalam kehidupannya, hal tersebut wajar sebagai bagian dari kehidupan.
Orang yang mengalami kecemasan atau pencemas setiap kali akan bertindak melakukan sesuatu atau menghadapi suatu masalah, maka selalu dihantui rasa cemas, takut, khawatir untuk menghadapi pekerjaan tersebut. Perasaan takut gagal serta tidak mampu untuk melakukannya akan menghantui orang yang senantiasa dihantui rasa cemas.
Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan menghadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar sesama. Djamaludin (2003: 3) juga menegaskan dalam bukunya Outbound Management Training bahwa: Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga bermasalah dalam program family therapy (terapi keluarga).
Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti (2006: 42), dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa.
- Berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan
- Mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan
- Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan
- Lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan
- Lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain
- Mampu mengendalikan diri dengan baik
- Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif
- Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik
- Menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup
- Mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter
- Menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan
Banyak manfaat dan tujuan dalam kegitan outbound, sesuai dengan pernyataan di atas bahwa banyak sisi positif yang dapat menunjang prestasi anak dalam belajar melalui kegiatan outbound salah satunya yaitu dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak.
c. Emosi Yang Dapat di Kembangkan Melalui Outbound
Dalam kegiatan outbound ini banyak aspek perkembangan kecerdasan yang dapat dikembangkan salah satunya mengembangkan kecerdasan emosional pada anak. Outbound tidak hanya mampu mengembangkan emosi positif pada anak tetapi kegiatan outbound mampu meminilalisir berkembangnya emosi negatif.
Emosi positif yang dapat dikembangkan melalui kegiatan outbound ini adalah sebagai berikut:
- Rela/berjiwa beasar
- Kegembiraan/keceriaan
- Rasa tanggung jawab
- Rasa ingin tahu
- Empati dan simpati
- 6. Keberanian
- 7. Rasa cinta dan kasih sayang
Sedangkan emosi negatif yang dapat dihilangkan atau diminmalisir melalui kegiatan outbound ini adalah:
- Tidak sabaran
- Rasa marah
- Rasa cemas
- Rasa cemburu
- Rasa jengkel
- Rasa takut
- Kesedihan
- Rasa benci
Melalui permainan-permainan yang dilakukan dalam kegiatan outbound mampu membantu mengembangkan kecerdasan anak termasuk dalam pengembangan kecerdasan emosional. Iwan (dalam Muchlisin, 2009:5) menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir). Kecerdasan emosional pada anak dapat berkembang melalui permainan yang dirancang sedemikian rupa mulai dari kegiatan permainan individual dan permainan kelompok.
d. Jenis-jenis Outbound
Menurut Muchilsin Asti dalam Susanta (2010:11) menyatakan bahwa outbound memiliki dua jenis, yaitu;
1. Real outbound. Dimana peserta outbound memerlukan ketahanan dan tangtangan fisik besar untuk menjalani petualangan yang mendebarkan dan penuh tantangan.
2. Fun outbound/semi outbound. Yaitu kegiatan di alam terbuka yang hanya melibatkan permainan ringan, menyenangkan, dan beresiko kecil atau sedang, namun tetap bermanfaat bagi perkembangan peserta.
Jenis outbound yang digunakan dalam penelitian ini adalah fun outbound yanitu permainan di alam terbuka yang menggunakan permainan atau games-games sederhana yasng mampu melibatkan anak secara keseluruhan. Dengan kegiatan yang membuat anak nyaman dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat tercapai sesuai harapan dalam pengembangan kecerdasan emosional anak.
Dengan adanya jenis outbound ini, dapat dipilih kegiatan yang akan dilakukan pada anak sesuai dengan tahapan permainan yang dipilih, sehigga permainan yang dilakukan dapat disimulasikan pada anak mulai dengan permainan yang sederhana dengan resiko yang kecil sampai permainan dengan resiko yang agak besar dan tingkat kesulitan yang berbeda. Supaya kegiatan yang dipilih bisa mengembangkan kecerdasan emosional anak.
e. Kategori Permainan Outbound
Ada beberapa kategori dalam permainan outbound yang dikemukkan oleh Chayantie (2010:13) yaitu: a) permainan; b)simulasi; c) asah otak; d) bermain peran; e) studi kasus
Permainan dalam kegiatan outbound di atas bahwa ada beberapa ketegori dalam setiap bentuk kegitan. Dimana ada kegiatan yang memiliki peraturan antara satu pemain dengan pemain lainnya dan ada juga yang tidak memiliki peraturan. Tentunya semua kategori yang ada akan menuntut peserta terlibat secara fisik, kemampuan pikiran dan emosionalnya.
f. Merancang Kegiatan Outbound yang Efektif
Program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan di luar ruangan, atau yang lebih dikenal dengan outbound, hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan baik. Kegiatan ini bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan kecerdasan emosional pada anak, asalkan dikerjakan dengan benar yang berisi rangkaian program kegiatan yang bagus dan terencana.
Kopentensi anak dapat ditingkatkan melalui pengembangan pengetahuan, skill, sikap atau karakter dari anak itu sendiri. Kegiatan outbound betujuan untuk mengenali dan meningkatkan kemapuan, skill, karakter dan sikap anak. Untuk itu, sebelum melakukan kegiatan outbound terlebih dahlu perlu dirancang dan dipersiapkan dengan baik segala macam hal yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan tersebut.
Secara umum ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menuju kegiatan outbound yang efektif sesuai yang diharapkan seperti yang dikemukakan Muchlisin (2009:35), diantaranya;
- Menetapkan target atau tujuan. Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, untuk mengasah kebersamaan (team building), memompoa semangat prestasi, kepemimpinan bahkan juga untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Penetapan tujuan dan target ini penting untuk mendisain atau merancang kegiatan yang akan dilaksanakan, meliputi pemilihan lokasi pelaksanaan, rumusan materi, dan jenis-jenis permainan yang akan dilaksnakan di dalam kegiatan tersebut.
- Menentukan lokasi kegitan. Setelah tujuan kegiatan telah ditentukan, maka setelah itu adalah menentukan tempat. Adakalanya kegiatan outbound dilakukan hanya sebagai pelengkap atau variasi dari kegitan dalam ruangan. Maka bila itu terjadi maka pilihlah gedung atau aula yang luas sesuai dengan kegiatan atau dekat dengan lapangan supaya bisa dijadikan area permainan.
- Menyiapkan alat yang di butuhkan. Agar kegiatan outbound berjalan dengan baik, segala keperluan yang menyangkut masalah peralatan yang dibutuhkan harus dipersiapkan. Untuk kegiatan outbound pada umumnya tidak banyak membutuhkan peralatan yang rumit, bahkan bias saja anak diminta membawa peralatan sendiri, tentu saja yang memungkinkan untuk bisa dibawa.
Peneliti merancang kegiatan peemainan outbound yang sederhana yang dilakukan pada tindakan siklus pertama dan siklus kedua. Permainan yang dirancang mampu mengembangkan kecerdasan emosional pada anak, permainan yang di ambil memiliki perbedaan dapa setian pertemuan yang dilakukuan. Pada pertemuan pertama peneliti merancang permainan individual, pada pertemuan kedua peneliti merancang kegiatan dalam kelopmk kecil yaitu dua orang, dan pada pertemuan ketiga peneliti merancang permainan dalam kelompok besar secara klasikal. Begitu juga pada siklus kedua akan tetapi pada siklus kedua peneliti mengganti permainan yang dilakukan dengan permainan yang baru.
Untuk itu, kita harus melakukan perancangan kegitan outbound terlebih dahulu sebelum kegiatan dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian kegiatan dapat dilakukan secara optimal, sehingga outbound benar-benar bisa menjadi kegiatan yang bermakna dan mampu mencerdaskan