Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan dan permainan (games) yang biasa dijalankan, sebenarnya memiliki manfaat yag beragam, diantaranya : (1) komunikasi efektif, (2) pengembangan tim (team building), (3) pemecahan masalah , (4) kepercayaan diri, (5) kepemimpinan, (6) kerja sama (sinergi), (7) permainan yang menghibur (fun games), (8) konsentrasi / focus, (9) kejujuran / sportivitas.
Ragam manfaat tersebut bermuara pada tercapainya pengembangan diri (personal development) yang dapat dirasakan oleh para peserta. Karena keuksesan seseorang dalam kehidupannya, terutama dalam karir bisnis dan organisasi, sangat ditentukan oleh keprcayaan diri (self efficacy), kemampuan mengontrol emosi, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Para pakar di bidang kecerdasan emosi berpendapat bahwa sukses dalam karir perusahaan dan di ranah kehidupan lainnya lebih ditentukan oleh kecerdasan emosi dibandingkan dengan kecerdasan intelektual. Oleh karena itu , upaya untuk mengenmbangkan kecerdasan emosional mendapatkan perhatian yang semakin besar.
Ada beberapa cirri yang menandai apakah seseorang memiliki kecerdasan emosional yang baik. Ciri-ciri tersebut, antara lain, adalah sebagai berikut :
- Mentalitas berkelimpahan ( Abundance Mentality)
Sifat kepribadian ini dimiliki oleh orang yang suka membagi-bagikan apa yang dimiliki kepada orang lain. Orang yang demikian selalu merasa bahwa dengan memberikan apa yang dia miliki ke orang lain akan membuat dia merasa semakin kaya. Sifat ini adalah lawan dari mentalitas yang pelit (scarcity mentality). Orang yang memiliki sifat pelit selalu ketakutan dan dia tidak akan mendapatkan sesuatu apabila orang lain sudah mendapatkannya.
- Pikiran Positif pada Orang Lain
Bila seseorang memiliki sifat ini, dia akan melihat orang lainsebagai bagian dari kebahagian hidupnya sendiri. Selain itu, dia selalu melihat sisi positif hal-hal yang dilakukan dan dipikirkan oleh orang lain. Covey (1990) menggunakan istila “seek first to understand than to be understood (berusaha mengerti orang lain, lebih dahulu baru meminta diri sendiri dimengerti)”. Orang yang memiliki sifat kepribadian ini tidak akan segera menarik kesimpulan tentang apa yang dikatakan orang lain sebelum dia mengerti apa yang dipikirkan oleh orang lain.
- Kemampuan berempati
Sifat ini dimiliki oleh orang yang bias merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Kepekaan perasaan yang dimilikinya membuat dia mudah merasakan kegembiraan dan kesusahan orang lain. Orang yang tidak memilki kemampuan berempati biasanya sangat sulit untuk bias beruhubungan bak dengan orang lain. Perasaannya tumupl dalam memahami kebutuhan orang lain.
- Komunikasi Transformasional
Sifat ini dimiliki oleh orang yang selalu memilih kata-kata yang enak didengar telinga dalam berbicara pada orang lain. Bila terjadi perbedaan pendapat antara dia dan orang lain, dia tetap memlih kata-kata yang menyejukkan hati dan pikiran dalam menanggapi perbedaan tersbut.
- Berorientasi Sama-sam puas (win-win)
Sifat ini dimiliki oleh orang yang dalam interaksinya dengan orang selalu ingin membuat orang lain merasa gembira dan dia juga gembira. Orang yang demikian memiliki rasa respek pada orang lain.
- Sifat Melayani (serving attitude)
Orang yang memiliki sifat demikian ini sangat senang melihat orang lain senang dan sangat susah melihat orang lain susah. Sifat ini adalah lawan dari sifat egois yang hanya mementingkan diri sendiri atau golongannya sendiri. Orang yang memiliki sifat melayani, kalau menjadi pemimpin, dia bukan minta dilayani, tetapi melayani kepentingan orang yang dipimpinnya.
- Kebiasaan apresiatif
Orang yang memiliki sifat ini suka memberikan apresiasi pada apa yang dilakukan oleh orang lain. Apresiasi yang diberikan pada orang lain membuat orang lain merasa dihargai.
Sifat-sifat diri itu memang tidak semua dapat tercapai hanya dengan sebuah kegiatan outbound yang hanya berlangsung selama hitungan hari (1-4 hari). Tapi, kegiatan outbound , terutama yang dirancang khusus untuk tujuan-tujuan tertentu, bisa menjadi starting point (titik pijak) bagi seseorang untuk menemukan konsep diri dan perilaku yang lebih baik pada hari-hari berikutnya.
Dengan konsep-konsep interaksi antara peserta dan alam melalui kegiatan simulasi di alam terbuka diyakini dapat memeberikan suasana yang kondusif untuk
membentuk sikap , cara berpikir, dan persepsi yang kreaif dan positif dari setiap peserta guna membentuk rasa kebersamaan, keterbukaan, toleransi, dan kepekaan yang mendalam, yang pada harapannya akan mampu memebrikan semangat, inisiatif , dan pola pemberdayaan baru dalam kehidupannya.
Melalui simulasi outdoor activities ini pesrta juga akan mampu mengembangkan potensi diri , baik secara individu maupun dalam kelompok dengan melakukan interaksi dalam bentuk komunikasi yang efektif, manajemen konflik, kompetisi, kepemimpinan, manajemen resiko, dan pengambilan keputusan yang inisiatif.
More Info:
Executive Marketing
First Outbound Training
Ali Saleh
081 231 938 011 (Simpati)
081 945 38 4100 (XL)
0899 0400 730 (Three)
1stoutbound@gmail.com