Peraturan Permainan Paintball
Paintball dimainkan dengan variasi aturan yang hampir tanpa batas dan variasi. Aturan-aturan tersebut harus ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Aturan permainan paling mendasar adalah bahwa pemain harus berusaha untuk mencapai tujuan tanpa terkena tembakan paintballs. Ketika seorang pemain tertembak, dia harus mengacungkan penanda mereka untuk menunjukkan bahwa mereka telah tertembak kemudian meninggalkan lapangan bermain. Namun demikian, pertauran ini dapat berubah tergantung pada kesepakatan awal para pemainnya.
Tujuan khusus dari permainan ditentukan sebelum bermain dimulai, misalnya menangkap bendera atau eliminasi. Paintball telah melahirkan varian permainan lainnya yang juga populer diantaranya woodsball. Woodsball dimainkan dalam lingkungan alam dan meliputi seluruh area yang luas. Sebaliknya, jenis speedball dimainkan di lapangan yang lebih kecil dan dalam permainan yang sangat cepat (biasanya permainan berlangsung hingga lima menit). Jenis permainan lainnya adalah paintball skenario, di mana pemain berusaha mengulang sejarah atau menciptakan situasi, seperti Oklahoma D-Day Perang Dunia II (merupakan skenario terbesar yang pernah diterapkan).
Permainan diatur dan diawasi oleh wasit. Wasit berpatroli untuk memastikan penegakan aturan dan keselamatan para pemain. Jika seorang pemain ditandai dengan cat, mereka akan memanggil pemain tersebut, namun pesaing juga diharapkan untuk mengikuti kode kehormatan, misalnya bola patah berarti eliminasi. Operator lapangan dapat menentukan variasi dari aturan ini, seperti tembakan hanya boleh diarahkan ke bagian tubuh tertentu saja – seperti kepala dan dada. Ada aturan permainan yang penerapannya tergantung pada tempat dengan tujuan untuk menjamin keselamatan, menjaga kejujuran permainan atau menghilangkan kecurangan.
Berikut ini adalah beberapa aturan yang harus ditegakkan dalam permainan paintball :
- Jarak minimum – Terkena tembakan rasanya akan seperti kena pukulan, sakit tidaknya bergantung pada jarak tembakan. Terkena tembakan dapat meninggalkan lebam atau memar pada tubuh. Karena sering kali rasa sakit diasosiasikan karena terkena tembakan paintball, beberapa tempat memberlakukan jarak minimal, sehingga pemain tidak bisa menembak lawan jika jarak mereka dengan lawan kurang dari jarak minimal yang ditentukan, misalnya 25 kaki (7,6 meter).
- Overshooting – Kondisi lahan bermain dapat mencegah pemain dari overshooting (juga disebut bonus balling atau “overkill“) yaitu berulang kali menembak pemain lawan bahkan setelah mereka dikeluarkan dari permainan. Jika seorang pemain tahu bahwa pemain lawan telah dieliminasi namun mereka terus menembakinya, mengabaikan keselamatan pemain lawan dan menimbulkan risiko cedera serius, hal ini juga disebut overshooting.
- Ramping – Ramping mengacu pada pistol (marker) yang dikendalikan secara elektronik sehingga dapat meningkatkan laju api/ROF (Rate Of Fire) atau bola/BPS (Ball Per Second) yang ditembakkan tiap detiknya. Ramping dilarang pada semua permainan paintball dan hanya diperbolehkan pada beberapa turnamen.
- Wiping – Pemain mungkin mencoba untuk berbuat curang dengan menghapus cat dari tubuh mereka sendiri, mereka berpura-pura tidak terkena tembakan dan tetap ikut bermain.
http://malangoutbondcenter.wordpress.com/peraturan-permainan-paintball/